Berbeda dengan TNI AD yang banyak mengantungkan kendaraan dan senjatanya pada Pindad. TNI AL Indonesia lebih banyak berkiblat para Eropa. Itulah mengapa banyak kendaraan mereka yang diambil dari sana. Seperti BTR-4 yang merupakan produksi Ukraina. Meski negeri ini berkonflik dengan Rusia, namun semangatnya membuat kendaraan tempur khususnya amfibi memang harus diancungi jempol.
Kendaraan BTR-4 dilengkapi dengan kanon 30 mm dan senapan mesin coaxial 7,62 mm. Di dalam panser ini bisa diisi 7 orang dengan satu komandan, pengemudi, penembak kanon, dan 4 personel infanteri. Kendaraan ini mampu bergerak dengan kecepatan hingga 110 per jam, dan memiliki jarak tempuh 690 km. Oh ya, saat berada di dalam air kecepetannya menjadi 10 km per jam saja.
CEMELIVE, POKER ONLINE INDONESIA DAN SERTA BANDAR CEME DADU DAN SAKONG TERBAIK & TERPERCAYA DI ASIA, AMAN 100%
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
0 comments:
Post a Comment